Rabu, 05 Maret 2014

POINTILIS





Sejarah Pointilisme dan Divisionisme

Pada tahun 1880-an, Seurat adalah salah satu pelopor pointilisme.

Paul Signac adalah seorang pelopor lainnya. Seniman terkemuka lain yang menggunakan teknik serupa termasuk Vincent van Gogh, Henri-Edmond Cross, John Roy, dan Henri Delavallee.

Pointilisme pertama kali disebut ‘divisionisme’. ‘Pointilisme’ merupakan nama yang diberikan kemudian yang dimaksudkan untuk mengejek gaya tersebut.

Saat ini, pointilisme merupakan aliran yang diterima luas dan tidak lagi memiliki konotasi negatif.

Sebagian orang masih menggunakan istilah ‘divisionisme’ untuk merujuk lukisan yang mirip dengan pointilisme.

Namun label ini lebih akurat digunakan untuk menekankan teori warna teknis yang digunakan.



Sementara pointilisme menggunakan titik-titik kecil untuk menciptakan bentuk dan struktur, divisionisme menciptakan kesan warna yang unik dengan menyandingkan titik-titik warna yang berbeda sesuai dengan prinsip-prinsip warna.

Karakteristik Pointilisme

Dalam sebuah lukisan pointilisme, Anda mungkin melihat pemandangan warna-warni yang merupakan paduan berbagai macam warna-warna cerah.

Saat melihat dekat, Anda akan melihat bahwa warna cerah ini tersusun dari banyak titik-titik kecil berwarna kuning, hijau, dan biru.

Dengan mengubah kombinasi titik-titik warna primer, pelukis pointilisme menciptakan ilusi bahwa mereka menggunakan banyak warna.

Kumpulan titik-titik warna primer ini akan menghasilkan warna lebih cerah dibandingkan saat pelukis mencampur warna pada palet untuk kemudian digunakan melukis. Kanvas putih di antara titik-titik dapat meningkatkan efek ini.

Stippling – Pointilisme Hitam Putih

Pointilisme dapat pula digunakan untuk menciptakan lukisan hitam putih.

Dengan menggunakan titik-titik hitam dan putih, gambar dinamis bisa dihasilkan. Teknik pointilisme hitam putih ini disebut sebagai stippling.

Pointilisme Saat Ini

Gambar di majalah dan surat kabar dicetak dengan metode yang mirip pointilisme.

Titik-titik kecil dari hanya tiga atau empat warna menciptakan ilusi sebuah gambar memiliki berbagai warna lain.

Selain itu, layar elektronik seperti TV menggunakan teknik yang sama. Layar menampilkan titik atau piksel merah, biru, dan hijau pada intensitas yang berbeda.

Mata dan otak lantas menafsirkan kumpulan titik ini sebagai gambar dengan berbagai warna.

Setiap gambar di Photoshop, koran, majalah, atau mosaik ubin merupakan berbagai penerapan pointilisme (pointillism) modern.[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar